Penyebab Permasalahan Perkembangan Sosial Anak Yang Wajib Diketahui Orang Tua dan Cara Mengatasinya

 
Postingan kali ini saya ingin berbagi informasi dan pengalaman edukasi dan seputar perkembangan dunia anak untuk mengupdate hal-hal baru yang sekiranya dapat memberi manfaat bagi pengunjung di blog ini.
Langsung saja mari kita ulas penyebab permasalahan perkembangan social anak yang wajib diketahui orang tua dan cara mengatasinya sebagai berikut;
  1. Bimbang dan Ragu
  2. Penyebab bimbang dan ragu pada anak antara lain ;sikap orang tua yang selalu memanjakan anak dalam hal materi, tugas yang terlalu banyak, kurangnya control dan nasehat orang tua. Penanganan yang dapat dilakukan ialah ; memperhatikan kebutuhan anak sesuai dengan keperluannya saja, pemberian tugas secara bertahap, berikan saran dan bimbingan yang tepat dalam segala hal.
  3. Kurang Percaya Diri
  4. Penyebabnya yaitu ; pekerjaan yang kurang baik, suka merendahkan diri sendiri, kurang motivasi dan dorongan dari keluarga, teman, saudara dan atau orang tua. Penangannya yakni ; berikan dukungan atas segala usaha anak, berikan pujian dan hadiah bila pekerjaannya baik, jangan sering-sering menyalahkan anak tanpa sebab pada setiap aktivitasnya.
  5. Pesimis
  6. Penyebabnya ; memiliki kemampuan di bawah normal, pengaruh lingkungan, dll. Penanganan yaitu ; berikan kegiatan secara rutin, bertahap yang dimulai dari termudah hingga tingkat yang sulit, berikan motivasi, berikan pengertian pada setiap tugas, jangan selalu menakut-nakuti anak.
  7. Minder
  8. Penyebabnya ; rasa rendah diri yang berlebihan yang diikuti oleh perasaan malu. Penanganannya berupa ; ajak anak untuk berkomunikasi dengan teman dan lingkungan tempat tinggalnya, jangan selalu mengkritik anak secara berlebihan, tanamkan mental sejak dini, hindari persaingan yang berlebihan.
  9. Kurang Pendirian
  10. Penyebabnya yaitu ; beratnya tugas yang diberikan anak, kurangnya nasehat dan masukan dari orang-orang terdekatnya, selalu mendengarkan nasehat dari sumber yang kurang baik, kurangnya penanaman mental yang dilakukan secara terus menerus. Penanganannya dapat dilakukan ; menanamkan sikap yakin dan percaya diri, berikan dukungan atas ide-idenya, jangan selalu mengkritik anak secara berlebihan, berikan pekerjaaan yang relevan dan sesuai dengan kemampuan anak.
  11. Kurang Tegas
  12. Penyebabnya adalah ; selalu kalah dalam setiap persaingan, terlalu banyak kritikan yang kurang membangun anak. Penanganannya adalah ; mendampingi dan mengontrol tiap tugas-tugasnya, jangan membebani anak dengan tugas yang berlebihan diluar kemampuannya, jangan selalu menyudutkan anak terlalu berlebihan.
  13. Ketergantungan
  14. Penyebab ; bantuan yang berlebihan dari tua, selalu menutupi kesalahan dan memanjakanny, selalu melindungi anak dari berbagai kesalahan. Penanganannya ; orang tua setidaknya menolak permintaan anak yang terlalu berlebihan, memberikan nasehat dalam setiap tindakan dan perilaku yang memperlihatkan ketergantungannya, memberikan pujian pada anak ketika anak berperilaku baik dll.
  15. Manja
  16. Penyebab perilaku hidup manja ; pola hidup anak yang berlebihan, orang tua yang berkecukupan dan hidup mewah-mewah, kurang control yang baik dari orang tua. Penanganannya ; senantiasa orang tua selalu mengontrol dan membatasi kebutuhan anak yang berlebihan, tidak memberikan contoh hidup yang bermewah-mewah, mengurangi sikap anak yang berketergantungan pada orang tua, membiasakan anak untuk hidup mandiri, nasehat dan masukan yang membangun.
  17. Membangkang
  18. Penyebabnya adalah ; kurangnya disiplin pada anak, panisment yang kurang berat, disiplin yang orang tua yang terlalu otoriter, sikap disiplin yang tidak konsisten, keluarga yang memiliki masalah, karena lelah, sakit, lapar dll. Penanganannya ; tidak mengikat anak dengan hukuman secara fisik, hindari anak dari teriakan dan ancaman, memberikan pujian yang sewajarnya dan tidak terlalu berlebihan, memberikan hukuman secara wajar, melakukan komunikasi dan pendekatan secara kontinu
  19. Cepat Bosan
  20. Penyebabnya adalah ; sarana yang kurang memadai, terlalu banyak pekerjaan pada anak, waktu bermain yang relative kurang. Penanganannya ; sediakan waktu yang cukup untuk anak, berikan anak berkreasi berdasarkan ide-idenya, berikan lingkungan yang baik yang sesuai dengan kehidupan anak.
  21. Mudah Mengeluh
  22. Penyebabnya ialah ; kurangnya pendampingan orang tua sejak dini, kurangnya latihan dan kemandirian, banyaknya masalah yang menimpa keluarga, tidak tebiasa hidup mandiri. Penanganannya : teliti dengan baik sebab-sebab anak yang mudah mengeluh, jangan memberikan tugas atau pekerjaan di luar kemampuan anak, berikan semangat yang kuat secara terus menerus kepad anak, dampingi anak manakala ada tugas dengan memberikan pengertian dan teladan.
  23. Mudah Menyerah dan Putus Asa
  24. Penyebabnya ; lemahnya kemampuan anak dari teman yang lainnya, selalu kalah dalam persaingan, kurangnya dorongan dan semangat dari keluarga. Penanganannya ialah ; jangan memberikan tugas yang terlalu berat kepada anak, selalu memberikan dorongan penguat pendirian anak tentang cerita dan gambaran orang-orang sukses.
  25. Menumpuk Masalah
  26. Penyebabnya ; kurangnya rasa tanggung jawab, terbiasa dengan beraktifitas yang lamban, tingkat kedisiplinan yang lemah, terlalu banyak tugas yang diberikan kepada anak. Penanganannya ; kurangi tugas yang terlalu berlebihan kepada anak, jangan selalu menuruti kemauan anak tanpa mengetahui bentuk dan kemauannya, berikan tanggung jawab yang tinggi setiap pekerjaan, motivasi dan semangat yang tinggi dari orang tua.
  27. Mencela dan Meremehkan Orang Lain
  28. Penyebabnya ialah ; peran keluarga yang selalu memberikan tugas yang tidak sesuai dengan kemampuan anak dan usia anak, orang tua selalu mengucilnya atau mengejeknya pada setiap pekerjaan dan aktivitas yang kurang baik, pengaruh lingkungan yang baik. Penanganannya ; mangajak anak berkomunikasi dengan baik dengan mengajarkan nilai-nilai luhur, jangan membiasakan bertutur kata yang kurang pantas atau bernada tinggi dan keras, tempatkan anak pada lingkungan yang baik.
  29. Suka Memaksa
  30. Penyebabnya : pengaruh pola asuh yang cenderung otoriter, kurangnya perhatian yang sewajarnya pada anak, pengaruh lingkungan yang tidak produktif bagi anak. Penanganannya ; gaya pola asuh orang tua harus baik dan perhatian, hormatilah hak-hak anak secara baik dengan mengedepankan saling pengertian dan bijaksana dari orang tua, tanamkan pola nilai kebaikan dan menempatkan anak pada lingkungan yang sehat.
  31. Suka Menonjolkan Diri
  32. Penyebabnya adalah ; pergaulan yang terlalu bebas, lingkungan yang kurang mendukung perkembangan anak, sikap orang tua yang kurang bimbingan. Cara penanganan ; jangan pilih kasih terhadap anak, bersikap adil, bijaksana dan yang paling penting ialah pengertian, teguran yang bersifat memperbaiki sikap anak dengan aturan yang baik dan harus berbuat baik antara sesama.
  33. Bersikap Kaku
  34. Penyebabnya ; bawaan dari lahir, dari situasi kondisi lingkungan anak yang tidak sesuai dengan perkembangannya. Cara penanganannya ; sering mengajak anak untuk berkomunikasi dengan lingkungan, memberi gambaran dan wawasan untuk saling berbagi dengan cara melalui video korner, dll.
  35. Bersifat Keras Kepala
  36. Penyebabnya ialah ; factor bawaan sejak ia lahir dan factor lingkungan serta factor latihan yang berlebih. Cara penanganannya adalah ; peran orang tua terhadap anak lebih banyak berperan aktif dalam memberikan pengertian wawasan, ajari sifat luwes dan tegas serta pola hidup berperilaku baik berdasarkan aturan-aturan di masyarakat tentang sikap toleransi, ramah tamah dan bertanggug jawab.
  37. Bersifat Idealis dan Individualis
  38. Penyebabnya adalah ; peranan orang tua yang menutup diri dan kurang terbuka terhadap lingkungannya, kebiasaan yang berulang yang terjadi terlalu lama. Cara penanganannya adalah ; memberikan arahan yang tepat dan baik bagi sang anak, jarkan anak mengenai solidaritas antar sesame, ajaklah anak untuk bersosialisasi secara langsung dengan bimbingan orang tua.
  39. Sifat Acuh tak Acuh
  40. Penyebabnya ialah ; tidak suka dikritik atau enggan diberikan nasehat yang baik, suka menyerah dan cepat bosan. Cara penanganan ; berikan perhatian tetap secara berkontinu kepada anak, bijaksana dan pengertian merupakan hal mutlak yang harus dirasakan anak agar tetap semangat, berikan tugas secara berkelompok atau bersama-sama.
  41. Agresif
  42. Penyebabnya adalah ; reaksi emosi terhadap tindakan yang frustasi, mencontoh orang tua/keluarga/ film/tetangga, dll. Cara penanganannya ; berikan penghargaan tatkala anak berperilaku baik, mengajarkan anak tentang sikap social.
  43. Pendendam
  44. Penyebabnya adalah ; reaksi emosi yang terlalu tinggi serta yang berkepanjangan, bawaan dari lahir, kurangnya komunikasi. Cara penanganan ; jauhkan anak dari perselisihan antar teman/keluarga, tanamkan sifat keterbukaan terhadap masalah, kenalkan anak pada dunia social, tanamkan sikap-sikap untuk menghargai orang lain dan memaafkan orang lain.
  45. Kurang Mawas Diri
  46. Penyebabnya ; factor bawaan, factor kurangnya motivasi dari orang tua. Penanganannya adalah ; bawalah anak ke tempat lingkungan yang baik, ajari anak dengan ajaran nilai-nilai budi luhur, pemberian tugas diberikan dari hal-hal yang terkecil kemudian ke tingkat yang paling sulit.
  47. Kurang Pengertian
  48. Penyebabnya : pengalaman dan wawasan yang kurang luas, kurangnya bersosialisasi. Cara penanganannya adalah ; kenalkan anak pada lingkungan yang memiliki tingkat adaptasi masyarakatnya yang tinggi, berikan arahan secara perlahan apa yang menjadi kelebihan dan kelemahannya tanpa menutup-nutupinya, hargailah pendapat anak dengan luwes.
  49. Kurang Bisa Beradaptasi dan Menyesuaikan Diri
  50. Penyebabnya ; suka melamun dan menyendiri, sering bertengkar, tidak mendapatkan perlakuan yang adil dari keluarga. Cara penanganannya ; mempererat hubungan yang harmonis dalam keluarga dan lingkungannya, anak dibawa kenuansa yang bahagia dan mengajak anak untuk berpikir realistis terhadap kemampuan yang dimilikinya, berikan tanggung jawab sesuai dengan usianya, berikan contoh secara langsung tingkah laku yang baik di masyarakat, berikan bimbingan dan pengertian terhadap pengalaman-pengalaman hidup untuk belajar dari kegagalan.
  51. Kurang Teratur
  52. Penyebabnya adalah ; kurangnya pemantauan orang tua terhadap anak atas hasil kerjanya, tidak adanya peraturan yang mengikat, anak dibiarkan berkembang sendiri. Penanganannya ialah ; menerapkan pola pendidikan yang baik dan tidak mengekang, berikan peraturan yang mudah dimengerti/cepat diingat dan dapat diterima, berikan pula sangsi secara tepat yang sesuai dengan kesalahannya dan sesuai dengan usianya, berilah juga reward bila pekerjaannya baik.
  53. Bermalas-malasan
  54. Penyebabnya adalah ; kurang memahami masalah yang sebenarnya, tugas sekolah yang terlalu sulit, mengantuk,kurang sehat, terlalu kenyang dll. Cara penanganannya ; berikan wawasan yang luas dengan memperkenalkan anak pada tugas yang ada dilingkungannya, tugas yang diberikan kepada anak harus sesuai dengan kemampuannya, perhatikan kondisi fisik anak dan kebutuhannya.
  55. Ceroboh dan Tidak Berhati-hati
  56. Penyebabnya adalah ; kurang konsentrasi karena adanya tekanan yang terlalu sering ia lakukan, tidak memiliki pemikiran yang luas, terkendala waktu. Cara penanganannya ; tanamkan sejak dini tentang kerapian, berikan contoh kongkrit pola hidup yang baik, sarankan anak bahwa perbuatan ceroboh merupakan perbuatan yang kurang baik dan dapat merugikan diri sendiri, berikan bekal agar tidak memandang rendah sebuah pekerjaan.
  57. Mudah Gugup
  58. Penyebabnya ; memiliki rasa takut yang terpaksa, Kurang konsentrasi. Cara penanganannya ; jauhkan anak yang mudah gugup pada situasi sifatnya mendadak/kejutan, berikan motivasi untuk bersikap tenang dan sabar, berikan kegiatan relaksasi dan olah raga out bond secara terjadwal.
  59. Kurang Terbuka
  60. Penyebabnya ialah ; rasa malu yang luar biasa, takut gagal, tidak memiliki kepercayaan yang tinggi. Cara penanganannya adalah ; ajaklah anak untuk berkomunikasi dan terpancing untuk bertanya, jangan cepat-cepat menyalahkan anak tanpa kejelasan yang pasti, berikan pula masukan untuk menanamkan rasa kepercayaannya.
  61. Kurang Disiplin
  62. Penyebabnya ; aturan yang kurang ketat, kurangnya pendekatan orang tua secara batin, kurangnya pengawasan dari orang tua, dll. Cara penanganannya ; berikan aturan yang jelas, berikan ganjaran yang sesuai bila anak melaksanakan kwajibannya dengan baik dan juga sebaliknya berikan hukuman yang sesuai jika anak melangggar aturannya, berikan motivasi yang dapat membangun jiwa anak.
  63. Tidak Tanggung Jawab
  64. Penyebabnya adalah ; lingkungan dan teman pergaulan yang memiliki permasalahan yang sama, lingkungan keluarga yang kurang harmonis, tugas yang terlalu berat. Cara penanggulangannya ialah ; berikan motivasi yang berkelanjutan, berikan tugas yang sesuai dengan usia anak dan kemampuan anak, berilah hadiah dan semacamnya jika ia berhasil dan perperilaku baik serta berikan hukuman yang selayaknya jika ia belum mampu melaksanakan tugasnya dengan baik.
  65. Bersifat Curang
  66. Penyebabnya adalah ; adanya tekanan dari luar, egosentris dengan tujuan ingin menjadi juara terus, takut gagal dalam manghadapi kompetisi. Cara penanganannya ialah ; berikan pengawasan saat anak sedang bermain, ajarkan nilai-nilai luhur moral, tidak menuntut anak untuk selalu juara.
  67. Tidak Jujur
  68. Penyebabnya adalah ; melindungi diri dari kesalahannya, butuh perhatian, tidak mudah percaya kepada orang-orang terdekatnya, factor lingkungan. Cara penanganannya ialah ; jangan menuduh anak secara signifikan, seringlah memberikan diskusi masalah moral, jangan selalu menghukum anak dengan hukuman yang berat, berikan contoh yang baik, untuk kasus-kasus berat segera konsultasikan kepada ahlinya.
  69. Mudah Curiga
  70. Penyebabnya ; selalu dibohongi oleh teman/kerabat/lingkungannya, selalu gelisah dan was-was. Cara penanganannya ; ajaklah anak untuk terlibat secara langsung dalam menangani masalah-masalah, hindarkan dari berbagai konflik dengan menciptakan rasa ketenangan, jangan terlalu mengikat dan menakut-nakuti anak, jangan berkata bohong kepada anak agar anak tidak mencontoh perbuatan orang tuanya.
  71. Suka Mencuri
  72. Penyebabnya ; kurangnya kasih sayang orang tua serta perhatian, melihat contoh yang salah, karena factor ekonomi, factor social seperti ingin dipuji temannya, stress, cemburu, depresi dan marah yang tujuanya untuk menyenangkan dirinya. Cara penanganannya ; ajarkan anak dengan sikap-sikap moral tentang baik buruk, kembangkan hubungan yang akrab, hangat dan kasih saying kepada anak, berikan contoh yang baik kepada anak, pemantauan secara rutin, janganlah menaruh barang disembarang tempat, berikan hukuman yang sesuai dengan perbuatannya.
  73. Egosentris
  74. Penyebabnya ; anak terlalu dilindungi orang tua, aspirasi orangtua yang berlebihan, urutan/jenjang kelahiran antar saudara sekandung, ukuran keluarga, jenis kelamin anak. Cara penanganannya ; diharapkan orang tua untuk tidak membeda-bedakan antar saudara, adil dan bijaksana, berikan contoh kepedulian terhadap orang melalui kegiatan social, berilah tanggung jawab besar/kecil untuk memberi pelatihan kepedulian terhadap orang lain.
  75. Sombong
  76. Penyebabnya ; ingin menunjukkan keahlian yang dimilikinya, teman dan lingkungan yang kurang produktif bagi anak. Cara penanganannya ; perhatikan dan control cara bergaulnya, jangan memberi perlindungan kepada anak secara berlebihan kecuali ia benar, pengertian/tegas/bijaksana terhadap anak, anak harus banyak diarahkan ke hal yang positif, toleransi dan bisa menghargai orang lain, tanamkan nilai-nilai moral dan berilah fanisment bila ia bersalah sesuai dengan usia dan berilah reward juga bila ia mampu menjadi anak yang baik.
  77. Over Protektif
  78. Penyebabnya adalah ; rasa saying yang berlebihan kepada anak. Cara penangannya ialah ; jangan terlalu melindungi anak secara berlebihan, berian sarana yang cukup untuk membangun usaha dan karyanya, biarkan anak menghadapi masalahnya sendiri, biarkan ia tetap gagal namun secara.
  79. Hiperaktif 
  80. Penyebabnya adalah ; factor bawaan, memiliki rasa penasaran yang terlalu tinggi terhadap sesuatu hal. Cara penanganannya ; diperlukan sikap ketelatenan/ketelitian/keuletan orang tua dalam memberikan bimbingan secara konsisten, konsultasikan kepada ahli terapi psikologis untuk mengatasi stress dan konflik lainnya, konsultasikan juga kepada ahli neurolog.
Demikian Postingan saya kali ini semoga bermamfaat

Share this

Previous
Next Post »