Menurut (Kochhar, 1967:24) mengemukakan bahwa
mengajar diartikan sebagai sebuah proses pemberian bimbingan dan memajukan
kemampuan belajar siswa yang semuanya dilakukan dengan berpusat pada siswa. Bersamaan
dengan itu pula, pengertian mengajar juga berubah. salah satu pengertian
mengajar yang berbasis pada pandangan tersebut juga telah dikemukakan pula oleh
Kenneth D Moore, yang mengemukakan bahwa mengajar adalah sebuah tindakan dari
seorang yang mencoba untuk mambantu orang lain dalam mencapai kemajuannya dari
berbagai aspek seoptimal mungkin sesuai dengan potensinya. Pandangan ini
didasari oleh sebuah paradigma bahwa tingkat keberhasilan mangajar bukan pada
seberapa banyak ilmu yang disampaikan garu kepada siswa, tetapi seberapa besar
guru memfasilitasi para siswanya untuk meningkatkan keterampilan dan
pengetahuannya. Mengajar adalah membelajarkan para siswa, mengajar adalah
memfasilitasi para siswa untuk giat belajar, mendorong mereka untuk
mengeksplorasi bahan ajar. Dengan demikian, mengajar dapat disimpulkan dengan
sebuah pekerjaan yang dinamis, berbasis sebuah perencanaan tetapi memiliki
peluang untuk merubah seseorang dari yang awalnya tidak mengerti menjadi
mengerti.
Sejalan dengan hal tersebut, Madeline Hunter
mengemukakan bahwa mengajar adalah sebuah proses membuat dan melaksanakan
sebuah keputusan sebelum, selama, dan sesudah proses pembelajaran (Hunter,
1994:6). proses pembelajaran yang ditekankan pada gambaran diatas dapat
diartikan bahwa sebelum guru mengajar, terlebih dahulu guru harus merancang sebuah
strategi yang di dalam prosesnya memerhatikan kondisi aktual dan kenyataan riil
dari siswa saat proses pembelajaran berlangsung. Strategi tersebut harus
disesuaikan dengan tingkat kebutuhan siswa terhadap penguasaan bahan ajar oleh
guru, emosi, citra diri, dan harga diri yang selalu ingin dijunjung tinggi
(dalam Moore, 2001:5, and Hunt, 1999:6). Oleh karena itu, berangkat dari kajian
di atas, maka kualitas proses pembelajaran pada akhirnya akan meningkat, yang secara otomatis
akan meningkatkan pula kualitas hasil belajar siswa. perkembangan siswa sekolah dasar dalam mentrasformasi berbagai ilmu di lingkungan sekolah juga dapat tercapai dengan tepat dan terarah.
Pengertian di atas merupakan gambaran secara umum tentang pengertian model pembelajaran desain glasser. pada model desain glasser, pembelajaran difokuskan secara langsung kepada lingkungan siswa. Model pembelajaran desain Glasser merupakan model pembelajaran yang membimbing dan mengarahkan siswa ke dalam bentuk sikap dan tingkah laku yang kemudian guru mentranformasikannya ke dalam kehidupan nyata yang terjadi pada anak/siswa di lingkungan mereka. Sehingga dengan pemberian cara ini diyakini siswa akan mampu berkembang dengan baik karena sudah memiliki kemampuan dan sudah tanggap pada persoalan yang dihadapinya.
Pengertian di atas merupakan gambaran secara umum tentang pengertian model pembelajaran desain glasser. pada model desain glasser, pembelajaran difokuskan secara langsung kepada lingkungan siswa. Model pembelajaran desain Glasser merupakan model pembelajaran yang membimbing dan mengarahkan siswa ke dalam bentuk sikap dan tingkah laku yang kemudian guru mentranformasikannya ke dalam kehidupan nyata yang terjadi pada anak/siswa di lingkungan mereka. Sehingga dengan pemberian cara ini diyakini siswa akan mampu berkembang dengan baik karena sudah memiliki kemampuan dan sudah tanggap pada persoalan yang dihadapinya.
Adapun langkah-langkah dari Model Glasser adalah
sebagai berikut di bawah ini.
a. Instructional Goals (Sistem Objektif)
Pembelajaran dilakukan
secara langsung dengan melihat atau menggunakan objek yang dipelajari sesuai dengan isi materi
dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Dalam hal ini siswa lebih
ditekankan pada praktik.
b. Entering Behavior (Sistem Input)
Pelajaran yang diberikan kepada
siswa diperlihatkan dalam bentuk tingkah laku sacara langsung dengan terjun ke
lapangan.
c. Instructional Procedures (Sistem Operator)
Membuat prosedur
pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan isi materi yang akan
diberikan kepada siswa, sehingga pembelajaran sesuai dengan prosedurnya.
d. Performance Assessment (Output Monitor)
Pembelajaran diharapkan
dapat mengubah perilaku siswa secara tetap dan menetap.
EmoticonEmoticon