Download Soal-soal Latihan PPPK Guru Terlengkap

 

Salam sejahtera bagi kita para pendidik dimana berada. Pada kesempatan berikut kami bagikan file-file soal-soal latihan PPPK Guru untuk bapak/ibu guru pejuang NIP untuk didownload dan harapan kami semoga saja ini bisa bermanfaat dan bisa membantu Bapak/ibu sehingga bisa lulus PPPK tahun ini

Amin Ya Allah Amin

Silahkan, Berikut link yang bisa Bapak/ibu akses untuk didownload file-file soal-soal latihan PPPK Guru terlengkap

1.           Soal Bakat Skolastik PPPKGuru

2.           Soal Wawancara PPPK Guru

3.           Soal Latihan 1 PPPK Guru

4.           Soal Latihan 2 PPPK Guru

5.           Soal Latihan 3 PPPK Guru

6.           Soal Latihan 4 PPPK Guru

7.           Soal Latihan 5 PPPK Guru

8.           Soal Latihan 6 PPPK Guru

9.           Soal Latihan 7 PPPK Guru

10.        Soal Latihan 8 PPPK Guru


Penyebab Permasalahan Perkembangan Sosial Anak Yang Wajib Diketahui Orang Tua dan Cara Mengatasinya

 
Postingan kali ini saya ingin berbagi informasi dan pengalaman edukasi dan seputar perkembangan dunia anak untuk mengupdate hal-hal baru yang sekiranya dapat memberi manfaat bagi pengunjung di blog ini.
Langsung saja mari kita ulas penyebab permasalahan perkembangan social anak yang wajib diketahui orang tua dan cara mengatasinya sebagai berikut;
  1. Bimbang dan Ragu
  2. Penyebab bimbang dan ragu pada anak antara lain ;sikap orang tua yang selalu memanjakan anak dalam hal materi, tugas yang terlalu banyak, kurangnya control dan nasehat orang tua. Penanganan yang dapat dilakukan ialah ; memperhatikan kebutuhan anak sesuai dengan keperluannya saja, pemberian tugas secara bertahap, berikan saran dan bimbingan yang tepat dalam segala hal.
  3. Kurang Percaya Diri
  4. Penyebabnya yaitu ; pekerjaan yang kurang baik, suka merendahkan diri sendiri, kurang motivasi dan dorongan dari keluarga, teman, saudara dan atau orang tua. Penangannya yakni ; berikan dukungan atas segala usaha anak, berikan pujian dan hadiah bila pekerjaannya baik, jangan sering-sering menyalahkan anak tanpa sebab pada setiap aktivitasnya.
  5. Pesimis
  6. Penyebabnya ; memiliki kemampuan di bawah normal, pengaruh lingkungan, dll. Penanganan yaitu ; berikan kegiatan secara rutin, bertahap yang dimulai dari termudah hingga tingkat yang sulit, berikan motivasi, berikan pengertian pada setiap tugas, jangan selalu menakut-nakuti anak.
  7. Minder
  8. Penyebabnya ; rasa rendah diri yang berlebihan yang diikuti oleh perasaan malu. Penanganannya berupa ; ajak anak untuk berkomunikasi dengan teman dan lingkungan tempat tinggalnya, jangan selalu mengkritik anak secara berlebihan, tanamkan mental sejak dini, hindari persaingan yang berlebihan.
  9. Kurang Pendirian
  10. Penyebabnya yaitu ; beratnya tugas yang diberikan anak, kurangnya nasehat dan masukan dari orang-orang terdekatnya, selalu mendengarkan nasehat dari sumber yang kurang baik, kurangnya penanaman mental yang dilakukan secara terus menerus. Penanganannya dapat dilakukan ; menanamkan sikap yakin dan percaya diri, berikan dukungan atas ide-idenya, jangan selalu mengkritik anak secara berlebihan, berikan pekerjaaan yang relevan dan sesuai dengan kemampuan anak.
  11. Kurang Tegas
  12. Penyebabnya adalah ; selalu kalah dalam setiap persaingan, terlalu banyak kritikan yang kurang membangun anak. Penanganannya adalah ; mendampingi dan mengontrol tiap tugas-tugasnya, jangan membebani anak dengan tugas yang berlebihan diluar kemampuannya, jangan selalu menyudutkan anak terlalu berlebihan.
  13. Ketergantungan
  14. Penyebab ; bantuan yang berlebihan dari tua, selalu menutupi kesalahan dan memanjakanny, selalu melindungi anak dari berbagai kesalahan. Penanganannya ; orang tua setidaknya menolak permintaan anak yang terlalu berlebihan, memberikan nasehat dalam setiap tindakan dan perilaku yang memperlihatkan ketergantungannya, memberikan pujian pada anak ketika anak berperilaku baik dll.
  15. Manja
  16. Penyebab perilaku hidup manja ; pola hidup anak yang berlebihan, orang tua yang berkecukupan dan hidup mewah-mewah, kurang control yang baik dari orang tua. Penanganannya ; senantiasa orang tua selalu mengontrol dan membatasi kebutuhan anak yang berlebihan, tidak memberikan contoh hidup yang bermewah-mewah, mengurangi sikap anak yang berketergantungan pada orang tua, membiasakan anak untuk hidup mandiri, nasehat dan masukan yang membangun.
  17. Membangkang
  18. Penyebabnya adalah ; kurangnya disiplin pada anak, panisment yang kurang berat, disiplin yang orang tua yang terlalu otoriter, sikap disiplin yang tidak konsisten, keluarga yang memiliki masalah, karena lelah, sakit, lapar dll. Penanganannya ; tidak mengikat anak dengan hukuman secara fisik, hindari anak dari teriakan dan ancaman, memberikan pujian yang sewajarnya dan tidak terlalu berlebihan, memberikan hukuman secara wajar, melakukan komunikasi dan pendekatan secara kontinu
  19. Cepat Bosan
  20. Penyebabnya adalah ; sarana yang kurang memadai, terlalu banyak pekerjaan pada anak, waktu bermain yang relative kurang. Penanganannya ; sediakan waktu yang cukup untuk anak, berikan anak berkreasi berdasarkan ide-idenya, berikan lingkungan yang baik yang sesuai dengan kehidupan anak.
  21. Mudah Mengeluh
  22. Penyebabnya ialah ; kurangnya pendampingan orang tua sejak dini, kurangnya latihan dan kemandirian, banyaknya masalah yang menimpa keluarga, tidak tebiasa hidup mandiri. Penanganannya : teliti dengan baik sebab-sebab anak yang mudah mengeluh, jangan memberikan tugas atau pekerjaan di luar kemampuan anak, berikan semangat yang kuat secara terus menerus kepad anak, dampingi anak manakala ada tugas dengan memberikan pengertian dan teladan.
  23. Mudah Menyerah dan Putus Asa
  24. Penyebabnya ; lemahnya kemampuan anak dari teman yang lainnya, selalu kalah dalam persaingan, kurangnya dorongan dan semangat dari keluarga. Penanganannya ialah ; jangan memberikan tugas yang terlalu berat kepada anak, selalu memberikan dorongan penguat pendirian anak tentang cerita dan gambaran orang-orang sukses.
  25. Menumpuk Masalah
  26. Penyebabnya ; kurangnya rasa tanggung jawab, terbiasa dengan beraktifitas yang lamban, tingkat kedisiplinan yang lemah, terlalu banyak tugas yang diberikan kepada anak. Penanganannya ; kurangi tugas yang terlalu berlebihan kepada anak, jangan selalu menuruti kemauan anak tanpa mengetahui bentuk dan kemauannya, berikan tanggung jawab yang tinggi setiap pekerjaan, motivasi dan semangat yang tinggi dari orang tua.
  27. Mencela dan Meremehkan Orang Lain
  28. Penyebabnya ialah ; peran keluarga yang selalu memberikan tugas yang tidak sesuai dengan kemampuan anak dan usia anak, orang tua selalu mengucilnya atau mengejeknya pada setiap pekerjaan dan aktivitas yang kurang baik, pengaruh lingkungan yang baik. Penanganannya ; mangajak anak berkomunikasi dengan baik dengan mengajarkan nilai-nilai luhur, jangan membiasakan bertutur kata yang kurang pantas atau bernada tinggi dan keras, tempatkan anak pada lingkungan yang baik.
  29. Suka Memaksa
  30. Penyebabnya : pengaruh pola asuh yang cenderung otoriter, kurangnya perhatian yang sewajarnya pada anak, pengaruh lingkungan yang tidak produktif bagi anak. Penanganannya ; gaya pola asuh orang tua harus baik dan perhatian, hormatilah hak-hak anak secara baik dengan mengedepankan saling pengertian dan bijaksana dari orang tua, tanamkan pola nilai kebaikan dan menempatkan anak pada lingkungan yang sehat.
  31. Suka Menonjolkan Diri
  32. Penyebabnya adalah ; pergaulan yang terlalu bebas, lingkungan yang kurang mendukung perkembangan anak, sikap orang tua yang kurang bimbingan. Cara penanganan ; jangan pilih kasih terhadap anak, bersikap adil, bijaksana dan yang paling penting ialah pengertian, teguran yang bersifat memperbaiki sikap anak dengan aturan yang baik dan harus berbuat baik antara sesama.
  33. Bersikap Kaku
  34. Penyebabnya ; bawaan dari lahir, dari situasi kondisi lingkungan anak yang tidak sesuai dengan perkembangannya. Cara penanganannya ; sering mengajak anak untuk berkomunikasi dengan lingkungan, memberi gambaran dan wawasan untuk saling berbagi dengan cara melalui video korner, dll.
  35. Bersifat Keras Kepala
  36. Penyebabnya ialah ; factor bawaan sejak ia lahir dan factor lingkungan serta factor latihan yang berlebih. Cara penanganannya adalah ; peran orang tua terhadap anak lebih banyak berperan aktif dalam memberikan pengertian wawasan, ajari sifat luwes dan tegas serta pola hidup berperilaku baik berdasarkan aturan-aturan di masyarakat tentang sikap toleransi, ramah tamah dan bertanggug jawab.
  37. Bersifat Idealis dan Individualis
  38. Penyebabnya adalah ; peranan orang tua yang menutup diri dan kurang terbuka terhadap lingkungannya, kebiasaan yang berulang yang terjadi terlalu lama. Cara penanganannya adalah ; memberikan arahan yang tepat dan baik bagi sang anak, jarkan anak mengenai solidaritas antar sesame, ajaklah anak untuk bersosialisasi secara langsung dengan bimbingan orang tua.
  39. Sifat Acuh tak Acuh
  40. Penyebabnya ialah ; tidak suka dikritik atau enggan diberikan nasehat yang baik, suka menyerah dan cepat bosan. Cara penanganan ; berikan perhatian tetap secara berkontinu kepada anak, bijaksana dan pengertian merupakan hal mutlak yang harus dirasakan anak agar tetap semangat, berikan tugas secara berkelompok atau bersama-sama.
  41. Agresif
  42. Penyebabnya adalah ; reaksi emosi terhadap tindakan yang frustasi, mencontoh orang tua/keluarga/ film/tetangga, dll. Cara penanganannya ; berikan penghargaan tatkala anak berperilaku baik, mengajarkan anak tentang sikap social.
  43. Pendendam
  44. Penyebabnya adalah ; reaksi emosi yang terlalu tinggi serta yang berkepanjangan, bawaan dari lahir, kurangnya komunikasi. Cara penanganan ; jauhkan anak dari perselisihan antar teman/keluarga, tanamkan sifat keterbukaan terhadap masalah, kenalkan anak pada dunia social, tanamkan sikap-sikap untuk menghargai orang lain dan memaafkan orang lain.
  45. Kurang Mawas Diri
  46. Penyebabnya ; factor bawaan, factor kurangnya motivasi dari orang tua. Penanganannya adalah ; bawalah anak ke tempat lingkungan yang baik, ajari anak dengan ajaran nilai-nilai budi luhur, pemberian tugas diberikan dari hal-hal yang terkecil kemudian ke tingkat yang paling sulit.
  47. Kurang Pengertian
  48. Penyebabnya : pengalaman dan wawasan yang kurang luas, kurangnya bersosialisasi. Cara penanganannya adalah ; kenalkan anak pada lingkungan yang memiliki tingkat adaptasi masyarakatnya yang tinggi, berikan arahan secara perlahan apa yang menjadi kelebihan dan kelemahannya tanpa menutup-nutupinya, hargailah pendapat anak dengan luwes.
  49. Kurang Bisa Beradaptasi dan Menyesuaikan Diri
  50. Penyebabnya ; suka melamun dan menyendiri, sering bertengkar, tidak mendapatkan perlakuan yang adil dari keluarga. Cara penanganannya ; mempererat hubungan yang harmonis dalam keluarga dan lingkungannya, anak dibawa kenuansa yang bahagia dan mengajak anak untuk berpikir realistis terhadap kemampuan yang dimilikinya, berikan tanggung jawab sesuai dengan usianya, berikan contoh secara langsung tingkah laku yang baik di masyarakat, berikan bimbingan dan pengertian terhadap pengalaman-pengalaman hidup untuk belajar dari kegagalan.
  51. Kurang Teratur
  52. Penyebabnya adalah ; kurangnya pemantauan orang tua terhadap anak atas hasil kerjanya, tidak adanya peraturan yang mengikat, anak dibiarkan berkembang sendiri. Penanganannya ialah ; menerapkan pola pendidikan yang baik dan tidak mengekang, berikan peraturan yang mudah dimengerti/cepat diingat dan dapat diterima, berikan pula sangsi secara tepat yang sesuai dengan kesalahannya dan sesuai dengan usianya, berilah juga reward bila pekerjaannya baik.
  53. Bermalas-malasan
  54. Penyebabnya adalah ; kurang memahami masalah yang sebenarnya, tugas sekolah yang terlalu sulit, mengantuk,kurang sehat, terlalu kenyang dll. Cara penanganannya ; berikan wawasan yang luas dengan memperkenalkan anak pada tugas yang ada dilingkungannya, tugas yang diberikan kepada anak harus sesuai dengan kemampuannya, perhatikan kondisi fisik anak dan kebutuhannya.
  55. Ceroboh dan Tidak Berhati-hati
  56. Penyebabnya adalah ; kurang konsentrasi karena adanya tekanan yang terlalu sering ia lakukan, tidak memiliki pemikiran yang luas, terkendala waktu. Cara penanganannya ; tanamkan sejak dini tentang kerapian, berikan contoh kongkrit pola hidup yang baik, sarankan anak bahwa perbuatan ceroboh merupakan perbuatan yang kurang baik dan dapat merugikan diri sendiri, berikan bekal agar tidak memandang rendah sebuah pekerjaan.
  57. Mudah Gugup
  58. Penyebabnya ; memiliki rasa takut yang terpaksa, Kurang konsentrasi. Cara penanganannya ; jauhkan anak yang mudah gugup pada situasi sifatnya mendadak/kejutan, berikan motivasi untuk bersikap tenang dan sabar, berikan kegiatan relaksasi dan olah raga out bond secara terjadwal.
  59. Kurang Terbuka
  60. Penyebabnya ialah ; rasa malu yang luar biasa, takut gagal, tidak memiliki kepercayaan yang tinggi. Cara penanganannya adalah ; ajaklah anak untuk berkomunikasi dan terpancing untuk bertanya, jangan cepat-cepat menyalahkan anak tanpa kejelasan yang pasti, berikan pula masukan untuk menanamkan rasa kepercayaannya.
  61. Kurang Disiplin
  62. Penyebabnya ; aturan yang kurang ketat, kurangnya pendekatan orang tua secara batin, kurangnya pengawasan dari orang tua, dll. Cara penanganannya ; berikan aturan yang jelas, berikan ganjaran yang sesuai bila anak melaksanakan kwajibannya dengan baik dan juga sebaliknya berikan hukuman yang sesuai jika anak melangggar aturannya, berikan motivasi yang dapat membangun jiwa anak.
  63. Tidak Tanggung Jawab
  64. Penyebabnya adalah ; lingkungan dan teman pergaulan yang memiliki permasalahan yang sama, lingkungan keluarga yang kurang harmonis, tugas yang terlalu berat. Cara penanggulangannya ialah ; berikan motivasi yang berkelanjutan, berikan tugas yang sesuai dengan usia anak dan kemampuan anak, berilah hadiah dan semacamnya jika ia berhasil dan perperilaku baik serta berikan hukuman yang selayaknya jika ia belum mampu melaksanakan tugasnya dengan baik.
  65. Bersifat Curang
  66. Penyebabnya adalah ; adanya tekanan dari luar, egosentris dengan tujuan ingin menjadi juara terus, takut gagal dalam manghadapi kompetisi. Cara penanganannya ialah ; berikan pengawasan saat anak sedang bermain, ajarkan nilai-nilai luhur moral, tidak menuntut anak untuk selalu juara.
  67. Tidak Jujur
  68. Penyebabnya adalah ; melindungi diri dari kesalahannya, butuh perhatian, tidak mudah percaya kepada orang-orang terdekatnya, factor lingkungan. Cara penanganannya ialah ; jangan menuduh anak secara signifikan, seringlah memberikan diskusi masalah moral, jangan selalu menghukum anak dengan hukuman yang berat, berikan contoh yang baik, untuk kasus-kasus berat segera konsultasikan kepada ahlinya.
  69. Mudah Curiga
  70. Penyebabnya ; selalu dibohongi oleh teman/kerabat/lingkungannya, selalu gelisah dan was-was. Cara penanganannya ; ajaklah anak untuk terlibat secara langsung dalam menangani masalah-masalah, hindarkan dari berbagai konflik dengan menciptakan rasa ketenangan, jangan terlalu mengikat dan menakut-nakuti anak, jangan berkata bohong kepada anak agar anak tidak mencontoh perbuatan orang tuanya.
  71. Suka Mencuri
  72. Penyebabnya ; kurangnya kasih sayang orang tua serta perhatian, melihat contoh yang salah, karena factor ekonomi, factor social seperti ingin dipuji temannya, stress, cemburu, depresi dan marah yang tujuanya untuk menyenangkan dirinya. Cara penanganannya ; ajarkan anak dengan sikap-sikap moral tentang baik buruk, kembangkan hubungan yang akrab, hangat dan kasih saying kepada anak, berikan contoh yang baik kepada anak, pemantauan secara rutin, janganlah menaruh barang disembarang tempat, berikan hukuman yang sesuai dengan perbuatannya.
  73. Egosentris
  74. Penyebabnya ; anak terlalu dilindungi orang tua, aspirasi orangtua yang berlebihan, urutan/jenjang kelahiran antar saudara sekandung, ukuran keluarga, jenis kelamin anak. Cara penanganannya ; diharapkan orang tua untuk tidak membeda-bedakan antar saudara, adil dan bijaksana, berikan contoh kepedulian terhadap orang melalui kegiatan social, berilah tanggung jawab besar/kecil untuk memberi pelatihan kepedulian terhadap orang lain.
  75. Sombong
  76. Penyebabnya ; ingin menunjukkan keahlian yang dimilikinya, teman dan lingkungan yang kurang produktif bagi anak. Cara penanganannya ; perhatikan dan control cara bergaulnya, jangan memberi perlindungan kepada anak secara berlebihan kecuali ia benar, pengertian/tegas/bijaksana terhadap anak, anak harus banyak diarahkan ke hal yang positif, toleransi dan bisa menghargai orang lain, tanamkan nilai-nilai moral dan berilah fanisment bila ia bersalah sesuai dengan usia dan berilah reward juga bila ia mampu menjadi anak yang baik.
  77. Over Protektif
  78. Penyebabnya adalah ; rasa saying yang berlebihan kepada anak. Cara penangannya ialah ; jangan terlalu melindungi anak secara berlebihan, berian sarana yang cukup untuk membangun usaha dan karyanya, biarkan anak menghadapi masalahnya sendiri, biarkan ia tetap gagal namun secara.
  79. Hiperaktif 
  80. Penyebabnya adalah ; factor bawaan, memiliki rasa penasaran yang terlalu tinggi terhadap sesuatu hal. Cara penanganannya ; diperlukan sikap ketelatenan/ketelitian/keuletan orang tua dalam memberikan bimbingan secara konsisten, konsultasikan kepada ahli terapi psikologis untuk mengatasi stress dan konflik lainnya, konsultasikan juga kepada ahli neurolog.
Demikian Postingan saya kali ini semoga bermamfaat

14 Masalah Perkembangan Kognitif Pada Anak Dan Cara Penanganannya


Pada postingan kali ini saya ingin berbagi informasi mengenai 14 masalah perkembangan kognitif pada anak dan cara penanganannya. Baik, Langsung saja saya tulis, yakni:
Pertama, Kecerdasan Yang Menurun dan Tidak Stabil. Kecerdasan atau yang lebih kita kenal dengan IQ merupakan penyebab dari berbagai factor yang terdiri bawaan, lingkungan serta usia dari masing-masing individu.
Cara penanganan : dari sisi fisik berikan asupan makanan yang baik, seimbang dan jangan sampai anak mengalami gagar otak dan sakit panas yang terlalu tinggi atau yang disebut dengan step karena dapat mempengaruhi saraf pusat pada anak. Dari sisi psikis, hindarkan anak dari problem atau masalah-masalah berat seperti permasalahan keluarga (broken home) yang akan membuat anak menjadi tertekan dan stress. Dari sisi lingkungan, siapkan anak pada lingkungan yang mendukung, positif atau produktif.
Kedua, Kurang Imajinasi dan Tidak Terarah. Adapun cara penanganan : pada masalah kedua ini adalah memberikan kesempatan kepada anak untuk berimajinasi secara bebas, arahkan imajinasi anak kepada dunia real yang akan datang melalui contoh dan cerita, Hindari untuk mencela dan melecehkan imajinasi anak, berikan pendidikan mental dan moral yang tinggi.
Ketiga, Kurang Kreatif dan Tidak Kreatif. Sebab anak kurang kreatif yakni, tidak adanya kesempatan untuk berkembang, kurangnya motivasi sejak dini, sikap social yang kurang mendukung terutama dari orang tua, anggota keluarga dan teman, membatasi ruang gerak anak, orang tua yang terlalu otoriter kepada anak, anak terlalu banyak melamun. Adapun cara penanganannya yaitu, bebaskan anak dari tekanan, berikan dukungan penuh dari orang tua, keluarga dan teman, orang tua jangan terlalu banyak mengatur dan melindungi.
Keempat, Tidak Bisa Melihat Bakatnya. Adapun penyebabnya ialah : keterbatasan anak dalam memperoleh pengetahuan, dan pengalaman, kurangnya motivasi, arahan, bimbingan dan kesempatan, sarana pada anak kurang memadai. Cara penanganan : berikan motivasi, arahan serta bimbingan, memberikan hal-hal yang positif untuk memberikan perhatian baik dengan cara pujian dan sebagainya.
Kelima, Mudah Lupa Atau Daya Ingat Yang Lemah. Hal ini terjadi pada anak yang kurang serius dan kurang perhatian dalam berbagai tugas dan bisa jadi ia tidak menyukai tugas. Penanganan : berikan teks bacaan yang dimulai dari kesukaannya, pelatihan diberikan secara perlahan dan konsisten, berikan semangat serta pujian yang membangun.
Keenam, Kurang Mampu Membagi Waktu Serta Membedakan Waktu. Penanganan : penjelasan dan motivasi yang konsisten namun tidak membuat anak jenuh, berikan contoh secara langsung dalam memanfaatkan waktu, berilah pelatihan rasa tanggung jawab dalam penggunaan waktu dengan sangsi-sangsi ganjaran yang sesuai dengan kondisi anak.
Ketujuh, Kurang Bernalar. Kurang bernalar atau tidak mampu berpikiran secara logis tergolong kedalam permasalahan yang serius. Anak yang memiliki permasalahan tersebut, cenderung melakukan tindakan yang spontan tanpa berpikir panjang dari dampak yang telah ia lakukan. Penanganan : tugas-tugas yang diberikan kepada anak sejatinya dimulai dari hal yang paling mudah, sederhana dan praktis, berikan latihan secara kontinu, berikan keluwesan dalam mengatasi masalahnya sendiri sebagai pembelajaran hidup untuknya.
Kedelapan, Kurang Serius. Masalah yang kedelapan ini memang banya kita temui di kalangan siswa siswi dan bahkan pada anak kita sendiri. Masalah yang benar-benar dihadapi pada permasalahan ini terutama pada kegiatan pembelajaran di kelas. Banyak anak kita jumpai kurang serius dan terkesan tidak serius dalam belajar. Penanganan : tugas-tugas yang akan diberikan kepada anak diharapkan dapat menarik minatnya dan dapat disenanginya, tugas-tugas yang diberikan disesuaikan dengan tingkat kemampuannya, berikan motivasi dan semangat.
Kesembilan, Kurang Konsentrasi. Penyebab anak kurang konsentrasi biasanya dapat disebabkan dari bawaan, lingkungan belajarnya, banyak masalah, tugas-tugas yang mendadak, serta keterbatasan kemampuan anak. Penanganan : tugas-tugas yang akan diberikan supaya diberikan secara bertahap, lingkungan yang tenang, damai, aman, berikan dorongan dan kepercayaan, berikan pula penjelasan dan arahan yang tepat dan jelas.
Kesepuluh, Kurang Tekun. Pada permasalahan berikut terjadi pada anak yang tidak memiliki keinginan yang kuat untuk belajar, tidak serius, dan tidak memiliki kesabaran yang tinggi dalam menghadapi kesulitan. Penanganan : berilah anak motivasi dan semangat, tugas yang diberikan dimulai dari yang termudah dan disenanginya, berikan penghargaan pada setiap usahanya, damping anak dan control pada setiap tugas yang ia kerjakan dengan banyak memberikan saran.
Kesebelas, Kurang Teliti. Permasalahan berikut terjadi pada anak yang selalu tergesa-gesa dalam melakukan pekerjaannya dan tidak memerhatikan petunjuk, kerjanya asal-asalan yang kemudian diikuti dengan rasa cemas dan takut. Penanganan : berikan penjelasan agar setiap pekerjaannya selalu berhati-hati, tidak terburu-buru dan pelan-pelan, tugas yang diberikan sesuai dengan tingkat kemampuan anak dengan taraf kesukarannya.
Kedua belas, Daya Persepsi Lemah. Hal ini disebabkan karena kemampuan daya ingatnya kurang, daya tangkap yang lemah. Hal tersebut bisa diakibatkan dari kondisi fisik anak yang sakit-sakitan. Penanganan : memberikan latihan secara perlahan-lahan dan secara continue, berikan asupan gizi yang seimbang agar anak senantiasa selalu sehat dan bugar.
Ketiga belas, Kurang Bisa Menganalisa. Penyebab permasalahan ini dikarenakan kurang bisa mengurai suatu konsep, kurang bisa berpikir logis, kurang memahami dan bernalar lemah. Penanganan : peran orang tua selalu memberikan tugas secara realita, logis dan banyak berlatih dalam membahas permasalahan, berikan penjelasan secara konkrit agar anak dapat memahaminya dengan baik.
Keempat belas, Minat Atau Hobby Yang Lemah. Dalam hal ini anak tidak merespon, tidak menanggapi dan tidak melakukan tindakan. Penyebabnya bisa karena tidak adanya dukungan dari keluarga, sarana kurang, kesempatan kurang, banyak konflik. Penanganannya : timbulkan perasaan senang kepada anak dalam setiap mengerjakan tugas atau soal, berilah dukungan dan dorongan, berikanlah wawasan yang luas arahan dan bimbingan dalam setiap tugas-tugasnya, janganlah menekan dan atau memaksa pada tugas yang tidak disukai anak,
Demikian sahabat blogger dimana berada postingan saya kali ini dan tentu mudah-mudahan dapat bermanfaat. Baca juga artikel-artikel yang lain di blog kami.

Download aplikasi KKM (kriteria Ketuntasan Minimal) Kurikulum 2013 SD/MI

Pengertian KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)
Apa sih KKM itu? KKM (kriteria ketuntasan minimal) adalah merupakan ambang batas ketuntasan minimal pada pencapaian tingkat daya serap belajar para peserta didik. Kkm (kriteria ketuntasan minimal) juga dikatakan sebagai patokan dan tolak ukur serta target pencapaian minimal yang harus dicapai oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran selama satu semester.
Pada kurikulum 2013 revisi 2017, patokan dalam menentukan KKM (Kriteria ketuntasan minimal) ini berbeda dengan kurikulum KTSP. Bagi anda (Bapak/ibu guru) di SD/MI yang sudah melaksanakan kurikulum 2013, tentunya pasti sudah paham bagaimana cara menentukan KKM (kriteria ketuntasan minimal) tersebut.
Agar bapak/ibu guru SD/MI tidak repot-repot menentukan KKM (Kiteria ketuntasan minimal) dengan cara manual, kini sudah ada aplikasi dalam menentukan KKM (kriteria ketuntasan minimal). Sehingga dalam pengerjaannya di sekolah-sekolah bapak/ibu guru lebih mudah dan lebih efisien.

Berikut ini link untuk mendownload aplikasi KKM (kriteria ketuntasan minimal) yang dapat anda gunakan agar pekerjaan bapak/ibu guru lebih mudah dan lebih cepat.
Dasar-dasar Penetapan KKM
  1. Intake (kemampuan rata-rata peserta didik). Pada penetapan KKM di Kelas 1 dapat didasarkan pada hasil seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), tes seleksi masuk, atau psikotes. Sedangkan untuk penetapan KKM pada Kelas 2,3,4,5, dan 6 didasarkan pada tingkat pencapaian KKM peserta didik pada semester atau kelas sebelumnya.
  2. Kompleksitas (mengidentifikasi indikator sebagai penanda tercapainya kompetensi dasar).
  3. Kemampuan daya pendukung (berorientasi pada sumber belajar yang dimiliki masing-masing satuan pendidikan).
  4. KKM ditetapkan pada awal tahun pelajaran oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil musyawarah guru kelas/mapel di satuan pendidikan.
  5. Ketuntasan Belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar berkisar antara 0 – 100%.
  6. Nilai KKM dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat dengan rentang  0 – 100.
  7. Sekolah dapat menetapkan KKM di bawah nilai ketuntasan belajar maksimal, dan berupaya secara bertahap meningkatkan untuk mencapai ketuntasan maksimal.
  8. Nilai KKM harus dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar Peserta didik.
Langkah-langkah Penetapan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)
  1. Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran disahkan oleh kepala sekolah untuk dijadikan patokan guru dalam melakukan penilaian.
  2. KKM yang ditetapkan disosialisaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu peserta didik, orang tua, dan dinas pendidikan.
  3. KKM dicantumkan dalam LHB pada saat hasil penilaian dilaporkan kepada orang tua/wali peserta didik.
Di atas contohPenetapan KKM untuk dimasukkan menjadi nilai
Berikut di bawah contoh penetapan KKM Pada muatan pelajaran PPKn
Demikian postingan saya kali ini semoga bermanfaat

Download Promes SD Kelas 1 sampai Kelas 6

Promes atau program semester merupakan program acuan kegiatan mengajar yang digunakan guru yang disusun secara sistemik dengan menggunakan skala waktu. Promes atau program semester merupakan program pengadan kegiatan belajar mengajar selama satu semester dengan memprogramkan kegiatan dengan cara merancang jadwal segala kegiatan yang biasanya dirancang dengan cara menyusun tanggal.
Berikut link download promes SD Kelas 1 sampai kelas 6
Kelas 1
Semester 1
Semester 2
Kelas 2
Semester 1
Semester 2
Kelas 3
Semester 1
Semester 2
Kelas 4
Semester 1
Semester 2
Kelas 5
Semester 1
Semester 2
Kelas 6
Semester 1
Semester 2
Demikian postingan kami hari ini dan kami ucapkan Semoga bermanfaat