Pengertian Dan Langkah-langkah Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)


Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di sekolah dasar yang dapat mencetak sumber daya manusia di masa depan dan dapat menghasilkan sumber daya yang diharapkan berdasarkan tujuan pendidikan, maka guru dituntut dapat memiliki kreatifitas, imajinatif, kemampuan, dan pengalaman dalam mengolah serta mengatur kelas agar suasana pembelajaran harmonis, nyaman, dan dapat memacu semangat para siswa untuk secara aktif ikut terlibat dalam kegiatan pelajaran. Cara pandang terhadap siswa sebagai objek menjadi subjek dalam proses pembelajaran menjadi titik tolak dengan banyak berkembangnya berbagai pendekatan pembelajaran yang bervariatif dan inovatif.
Pemilihan model pembelajaran yang tepat menjadi penentu dalam keberhasilan belajar siswa. Salah satu alternatif model pembelajaran yang memungkinkan dikembangkannya keterampilan berpikir siswa dalam memecahkan masalah adalah dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (PBM).
Salah satu ahli pendidikan, Tan (2003) mengemukakan pendapatnya tentang model pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah inovasi dalam pembelajaran karena dalam PBM kemampuan berpikir siswa betul-betul dioptimalkan melalui proses kerja kelompok atau tim yang sistematis, sehingga siswa dapat memberdayakan, mengasah, menguji, dan mengembangkan kemampuan berpikirnya secara berkesinambungan.
menurut Ibrahim dan Nur (2002:2), (dalam Rusman, 2013:241) mengemukakan bahwa model pembelajaran berbasis masalah merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang digunakan untuk merangsang berpikir tingkat tinggi siswa dalam situasi yang berorientasi pada masalah dunia nyata, termasuk di dalamnya mengenai tentang belajar bagaimana belajar.
Moffit (Depdiknas, 2002:12), berpendapat bahwa model pembelajaran berbasis masalah adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang berpikir kritis dan keterampilan dalam memecahkan masalah serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensi dari materi pelajaran yang disampaikan guru.
Dari uraian di atas, dapat di ambil makna bahwa tujuan dari pengembangan model pembelajaran berbasis masalah (PBM) adalah (a) membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan berpikir dalam memecahkan masalah, (b) belajar berbagai peran orang dewasa dengan melibatkan siswa secara aktif dalam mentransformasi pengalaman secara nyata, (c) menjadikan siswa sebagai otonom.
Berikut adalah langkah-langkah model pembelajaran berbasis masalah (PBM)
1. Orientasi siswa pada masalah. dalam hal ini guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa untuk terlibat secara aktif dalam pemecahan masalah.
2. Mengorganisasi siswa untuk siswa. dalam hal ini guru mengarahkan siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.
3. Membimbing pengalaman individual/kelompok. pada tahap ini guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dalam pemecahan masalah.
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya siswa. dalam hal ini guru mengajak siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai untuk dipresentasikan.
5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Guru membantu siswa melakukan refleksi dan mengevaluasi dalam penyelidikan yang telah siswa buat dan telah dipresentasikannya serta memberikan saran terhadap hasil siswa yang kurang sempurna.
Hal yang perlu diperhatikan dalam mempersiapkan model pembelajaran berbasis masalah (PBM) ini adalah dengan menyiapkan lingkungan belajar yang terbuka, menggunakan proses demokrasi dalam mengambil keputusan diskusi, dan menekankan keaktifan siswa sepenuhnya. Hal ini dimaksudkan untuk membentu siswa menjadi seorang siswa yang mandiri dan otonom dengan percaya pada keterampilan intelektual yang mereka miliki sendiri.